Text
Perdagangan Asia dan pengaruh Eropa di Nusantara antara 1500 dan sekitar 1630
Dalil yang sangat penting mengenai lalu lintas peiayaran dagang di Kepulauan Nusantara diawali oleh B. Schrieke dalam The Shifts in Political and Economic Power in the Indonesian Archipelago in the Sixteenth and Seventeenth Century, dan oleh J. C. van Leur dalam Indonesian Trade and Society1 mengilhami penulis untuk melakukan sebuah penelitian yang membawa kepada penulisan buku ini. Meski begitu, baik Schrieke maupun van Leur memulai dengan premis-premis sosiologis. Untuk "melengkapi" karya mereka dan untuk membentuk dasar perbandingan, sebuah catatan tentang perkembangan kesejarahan mengenai perdagangan di Nusantara diberikan dalam buku ini, yang dilihat dari sudut pandang kesejarahan, bukan sosiologis. Usaha penulis dimungkinkan dengan tersedianya sumber informasi baru untuk menambah sumber-sumber yang sudah tersedia sebelumnya. Oleh karenanya, pada intinya buku ini merupakan kajian perbandingan mengenai posisi perdagangan bumiputra di Indonesia sebelum dan sesudah kedatangan bangsa Eropa, tema pokoknya adalah— tentunya—kemunculan pedagang asing, baik dari Asia maupun Eropa, di Nusantara. Sebuah gambaran yang benar-benar terpadu membuktikan adanya kondisi ideal yang tidak dapat dicapai, yang diakibatkan oleh sifat sumber informasi. Selain mengacu kepada dua sumber buku di atas, penulis juga mengambi! dari dokumen asli dalam arsip-arsip VOC, sebuah prosedur yang diinginkan (jika bukan esensial) yang merupakan suatu prosedur yang tidak dapat dipenuhi oleh Schrieke maupun van Leur (akibat posisi kajian mereka). Sumber-sumber Portugal, Inggris, dan sedikit sumber bumiputra juga diperiksa, sejauh ini sumber-sumber bumiputra yang tersedia untuk kajian ini adalah dalam bentukterjemahan.
Tidak tersedia versi lain