Electronic Resource
Laporan hasil penelitian fundamental :pemetaan analogi konsep abstrak fisika untuk mengembangkan keterampilan berpikir kreatif mahasiswa calon guru fisika
Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan keterampilan berpikir kreatif mahasiswa calon guru fisika menggunakan pemetaan analogi, karena itu dalam penelitian ini akan mengungkap apakah ada pengaruh penggunaan analogi dalam perkuliahan terhadap keterampilan berpikir kreatif, mencari hubungan antara kemampuan beranalogi dengan keterampilan berpikir kreatif, serta hubungan antara keterampilan berpikir kreatif dengan kreativitas mahasiswa calon guru fisika dalam pembelajaran. Penelitian dilaksanakan di LPTK program studi pendidikan fisika pada matakuliah bidang keahlian fisika dan pada pelaksanaan
PPL Sekolah di Propinsi Lampung.
Pengambilan data dilakukan melalui metode dokumentasi, observasi dan test. Analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Pengolahan data kualitatif dilakukan melalui tabulasi, klasifikasi, reduksi data, interpretasi dan deskripsi, serta penyimpulan, untuk mengungkap peran pemetaan analogi konsep abstrak fisika dalam pengembangan keterampilan berpikir kreatif mahasiswa calon guru. Data kuantitatif diolah menggunakan dua analisis statistik, yaitu uji perbandingan untuk mengetahui pengaruh penggunaan analogi terhadap keterampilan berpikir kreatif, serta statistik regresi untuk mengetahui hubungan kemampuan beranalogi dengan keterampilan berpikir kreatif, dan hubungan keterampilan berpikir kreatif dengan kreativitas mahasiswa calon guru fisika.
Hasil Penelitian ini menemukan bahwa: penggunaan analogi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keterampilan berpikir kreatif, terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan beranalogi dengan keterampilan berpikir kreatif, dengan kontribusi 72%. Hubungan keterampilan berpikir kreatif dengan kreativitas guru dalam pembelajaran tidak signifikan, karena itu untuk mengembangkan kreativitas mahasiswa calon guru fisika tidak dapat dilakukan hanya melalui keterampilan pada aspek berpikir, tetapi kreatifitas harus dibangun secara holistik yang melibatkan semua aspek, baik kognitif, afektif maupun psikomotor.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain