Khumairah percaya pada kekuatan cinta. Baginya cinta adalah memberi. Sebuah pengabdian tanpa pamrih. Pada kenyataannya cinta bagaikan pisau bermata dua. Cinta mampu memberi kebahagiaan sekaligus sayatan penuh luka. Khumairah dihadapkan pada fakta pengkhianatan. Padahal Zidan adalah alasannya untuk hidup. Lalu hadirlah Gibran, laki-laki yang menawarkan cinta tanpa s…