Realitas yang saya tuliskan dalam cerpen (atau novel, atau bahkan skenario) adalah realitas yang saya ciptakan saya rekonstruksi lagi, berulang ulang, dan mencipta sesuatu seperti yang saya maui. Kebebasan menciptakan realitas ini banyak menyelamatkan diri saya mendapat honor, dihargai, dan leluasa: cerita tentang pacar, ibu, atau membelah laut` sekalipun. Penampakan diri menjadi tipuan ayng…