Text
Pendidikan karakter di zaman keblinger
Guru adalah pelaku perubahan. Gagasan ini semestinya menjadi bagian hakiki
kinerja seorang guru. Namun, mempromosikan gagasan ini tidaklah mudah.
Dalam hal mengajar misalnya, banyak guru yang masih merasa nyaman dengan
hanya duduk di depan kelas dari tahun ke tahun.
Cara mengajar yang sekadar duduk di depan kelas sesungguhnya menjadi tanda
kurangnya dinamisme. Padahal dinamisme adalah bagian esensial bagi sebuah
perubahan. Mungkin itu hanyalah contoh kecil. Bisa jadi ini hanya simbolis dan
tidak mewakili keadaan guru secara keseluruhan. Namun, tidak dapat dipungkiri
bahwa berubah bukanlah sebuah urusan bisnis yang sederhana. Umumnya, guru
sulit berubah, bahkan setelah melewati berbagai macam kursus, seminar,
pelatihan, dan kegiatan semacamnya, karena telah memiliki cara mengajar
tersendiri yang menjadi andalan, yang tidak dapat disentuh oleh orang lain.Pendek kata, mengajar dianggap merupakan privasi guru di dalam kelas.
Meskipun tampaknya guru sulit berubah, guru mengemban peran istimewa dalam
masyarakat sebagai pelaku perubahan. Guru berperan bukan hanya sebagai
pelaku perubahan yang menggerakkan roda transformasi sosial dan ekonomi
dalam masyarakat. Lebih dari itu, guru bisa memiliki peranan utama sebagai
pendidik karakter. la bukan saja mengubah hidup siswa, namun juga memperkaya
dan memperkokoh kepribadian siswa menjadi insan berkeutamaan karena memiliki nilai-nilai yang ingin diperjuangkan dan diwujudkan dalam masyarakat. la
bukan saja mengubah anak didik menjadi anak pandai, melainkan membekali
mereka dengan keutamaan dan nilai-nilai yang mempersiapkan mereka menjadi
insan yang bertanggung jawab terhadap diri sendiri, orang lain, dan masyarakat.
Sebagai pendidik karakter, guru membekali anak didik dengan nilai-nilai hidup
yang berguna bagi hidupnya sekarang dan yang akan datang. Dengan menjadi
pendidik karakter, guru mengukuhkan dirinya sebagai pelaku perubahan yang
sesungguhnya.
Tidak tersedia versi lain