Text
Kepemimpinan pendidikan : meneguhkan legitimasi dalam berkontestasi di bidang pendidikan
Seorang pemimpin adalah orang yang memiliki posisi tertentu dalam hirarki organisasi. la hams membuat perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan serta keputusan efektif. Pemimpin selalu melibatkan orang lain. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa dimana ada pemimpin di sana ada pengikut yang hams dapat mempengaruhibawahannya untuk mencapaitujuan.
Sedangkan kepemimpinan merupakan inti manajemen, dan manajemen adalah inti dari administrasi. Pada umumnya kepemimpinan didefinisikan sebagai suatu proses mempengamhi aktivitas dari individu maupun kelompok untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu.
Kepemimpinan kependidikan sendiri didefinisikan sebagai satu kemampuan dan proses mempengamhi, membimbing, mengkoordinasi, dan menggerakkan orang lain yang ada hubungan dengan pengembangan ilmu pendidikan, dan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, agar kegiatan-kegiatan yang dijalankan lebih efisien dan efektif dalam pencapaian tujuan pendidikan dan pengajaran.
Diskursus tentang kepemimpinan selalu saja mengundang pro dan kontra untuk dikaji, dan pada tataran teori banyak para ahli menyodorkannya secara definisi. Teori kepemimpinan ini semakin menarik untuk dibahas, ketika banyak muatan kepentingan yang menyertainya dengan tidak jujur sebagai sesuatu yang mesti dibahas secara proporsional dan intelektual.
Dalam konteks pendidikan, kepemimpinan kepala sekolah yang profesional sangat menentukan, sehingga sekolah akan efektif dalam aktivitasnya. Profesional yangtidakhanyaditerjemahkansebagaituntutanpekerjaan.
Buku yang berada di tangan anda ini adalah buku untuk memenuhi literatur mahasiswa—juga untuk khalayak, sebagai bahan bacaan dan semakin melengkapi khazanah keilmuan tentang Pendidikan—khususnya Kepemimpinan Pendidikan. Buku ini menarik dan layak untuk dibaca, ketika kepemimpinan hanya diterjemahkan sebagai pemenuhan syahwat untuk kekuasaan—apalagi dalam konteks pendidikan—menurut peneliti ICW, sekarang ini Kepala Sekolah menjadi bagian dari birokrasi, yang lebih loyal kepada atasan—bupati/walikota, kepala dinas pendidikan—ketimbang memikirkan kemajuan, mutu, sekolah dan warganya.
Tidak tersedia versi lain