Text
Muhammadiyah dan pluralitas agama di Indonesia
Keganjilan kerap menjadi ciri khas manusia. Di depan sang Maha Perkasa,saat shalat misalnya, ia
begitu perkasa untuk tidak berbuat nista; ia
mampu menyempurnakan jumlah rakaat shalat.
Tetapi di hadapan diri sendiri atau orang lain
yang maha lemah, di tempat kerja, di pasar, ia
bertekuklutut lunglai tak berdaya, sehingga ia
dengan begitu mudah berbuat nista; ia ingkari
kesadarannya tentang Tuhan yang Maha Melihat
dan Maha Mengetahui.
Tidak tersedia versi lain