Text
Azas-azas mekanika analitik
Mekanika yang berawal sebagai ilmu yang mempelajari ten tang gerakan, ternyata kemudian melandasi ilmu fisika khususnya dan ilmu pengetahuan alamiah umumnya.
Mekanika boleh dikatakan dimulai sejak Aristoteles (384 s.M. -322 s.M.) memikirkan gerakan bintang-bintang mengelilingi bumi dengan bumi dianggap diam. Akan tetapi perumusan hukum mekanika baru dikemukakan lama sesudahnya, oleh Issac Newton (1642-1727). Issac Newton mengemukakan konsep gaya dan massa berkaitan dengan sifat inersial materi serta merumuskan hukum gravitasi dalam upayanya menjabarkan hukum-hukum astronomi yang diutarakan Johan Keppler (1571- 1630) secara empirik berdasarkan data-data astronomi gurunya Tycho Brahe (1546 - 1601).
Untuk masalah-masalah mekanika yang umumnya berupa sistem yang rumit, bukan titik materi belaka, dari hukum mekanika Newton itu dikembangkanlah kaidah-kaidah dan rumus-rumus yang berdaya guna, oleh antara lain Johan Bernoulli (1667 -1743), Jean Le Ron D'Alembert (1717 -1783), Joseph Louis Lagrange (1736 -1813), William Rowan Hamilton (1805 -1865).
Mekanika yang dikembangkan oleh para ilmuwan di atas disebut mekanika klasik yang karena sifat analitiknya juga dinamakan mekanika analitik dan disebut juga mekanika teoretik, yang mendasari mekanika statistik, mekanika gelombang, dan mekanika kuantum dalam fisika modern, dan untuk materi atau zarah berkecepatan amat tinggi, muncullah mekanika relativistik berdasarkan teori relativitas khusus yang dikemukakan Albert Einstein (1879 - 1955).
Adapun unsur-unusr penyusunan mekanika ialah ruang, waktu dan materi, di mana dibicarakan gerakan materi yaitu variasi tempat materi terhadap waktu, sehingga timbullah konsep-konsep kecepatandan percepatan dalam kinematika.
Tidak tersedia versi lain