Text
Ketika Mas Gagah pergi
Gita selalu bangga pada abangnya yang ia panggil Mas Gagah. Namun suatu hari Mas Gagah berubah! Berubah pula semua kehidupan Gita.
Dan ketika kemudian Mas Gagah pergi, apa yang terjadi dengan Gita?
Siapa Nadia Hayuningtyas dan lelaki berkemeja kotak-kotak yang selalu Gita lihat di dalam bus, kereta api, dan berbagai tempat ini?
Dan mengapa lelaki itu mengingatkannya pada Mas Gagah?
Ketika Mas Gagah Pergi sangat menginspirasi saya sebagai remaja saat itu, dan membuat saya menjadi pribadi yang lebih peduli pada sekitar serta lebih mencintai Islam. Kisah ini abadi dan mampu mengubah pembacanya menjadi lebih baik. (Asma Nadia, Penulis Buku-Buku Bestseller Indonesia)
Saya membaca KMGP saat SMP. Buku ini bukan hanya membuat saya bergetar dan menangis, namun mampu menginspirasi dan menggerakkan saya untuk berubah. Buku ini sangat saya rekomendasikan untukanak-anak muda dan siapa saja. (Hamas Syahid Izzuddin, Pemeran Mas Gagah)
Saya baca KMGP saat kelas 1 SMP. Ini karya sastra Indonesia pertama
yangsaya baca dan membuat saya menangis.
(Izzah Ajrina, Pemeran Nadia Hayuningtyas dalam film KMGP)
Saya baru baca KMGP saat casting jadi Gita. Ini cerita yang luar biasa menyentuh dan bisa menginspirasi serta menggerakkan kita untuk lebih dekat lagi dengan keindahan Islam. Ditulisnya tahun 1992, namun hingga sekarang masih kontekstual. Keren banget! (Aquino Umar, Pemeran Gita dalam film KMGP)
Islam itu indah, Islam itu cinta, terasa banget dalam buku ini. Dahsyat! Saat membacanya pada tahun 2015, saya bertekad untuk berubah jadi orang yang lebih baik dan peduli. (Masaji Wijayanto, Pemeran Yudi dalam film KMGP)
Tidak tersedia versi lain