Text
Pengembnangan bahan ajar tekanan berbasis contextual learning untuk siswa SMP
ABSTRAK
Anggaeni, Cary Mega. 2015. Pengembangan Bahan Ajar Tekanan Berbasis Contextual Learning untuk Siswa SMP. Skripsi, Jurusan Pendidikan MIPA, Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Metro. Pembimbing: (1)
Drs. Partono, M.Pd, (2) Dra. Hj. HRA Mulyani, M.TA
Kata Kunci: Pengembangan, Bahan Ajar Fisika, Contextual Learning, Tekanan
Fisika merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA yang mempelajari tentang gejala, sifat, dan fenomena alam yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Bahan ajar yang menyajikan konsep fisika yang bersifat abstrak membuat kebanyakan siswa kesulitan memahami dan menalar secara konkret mengenai fenomena fisika yang terjadi dalam kehidupan. Hal inilah yang yang membuat siswa beranggapan bahwa mempelajari fisika itu hal yang sulit dan membosankan, tetapi bila bahan ajar menyajikan gejala fisika yang dikaitkan dengan fenomena yang sering ditemui siswa dalam kehidupan sehari-hari akan lebih menyenangkan untuk dipelajari. Bahan ajar berbasis contextual learning merupakan bahan ajar yang mengaitkan antara materi dengan situasi dunia nyata siswa dengan komponen kontekstual di dalamnya, serta mendorong siswa untuk belajar secara aplikatif.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan bahan ajar fisika berbasis contextual learning yang layak untuk siswa SMP, (2) mengetahui tingkat kelayakan bahan ajar fisika yang dikembangkan menurut penilaian dari ahli media dan ahli materi, (3) mengetahui respon siswa dan guru terhadap bahan ajar fisika berbasis contextual learning untuk siswa SMP. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D) dengan model pengembangan prosedural yang mengadaptasi dari model pengembangan yang disarankan oleh Thiagarajan, dan Semmel (dalam Trianto, 2011:94) adalah model 4-D. Model ini terdiri dari 4 tahap pengembangan, yaitu: Define, Design, Develop, dan Desseminate.
Penilaian terhadap kualitas modul fisika berbasis contextual learning oleh ahli materi dan ahli media memiliki kriteria sangat layak dengan persentase masing-masing sebesar 82,97% dan 83,39%. Hasil angket respon siswa pada uji lapangan kelompok kecil diperoleh persentase kelayakan sebesar 82,74% dan hasil respon guru terhadap modul fisika sebesar 91,33% dengan kriteria dari masing-masing angket respon memiliki kriteria sangat baik.
Kelebihan modul fisika berbasis contextual learning antara lain mengajak siswa aktif dalam kegiatan percobaan dan menemukan, karena terdapat komponen kontekstual di dalamnya, menyajikan materi yang merujuk pada contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat memudahkan siswa untuk lebih memahami materi tekanan yang disuguhkan dengan ilustrasi/percobaan sesuai dengan konsep tekanan. Sedangkan kelemahannya yaitu modul hanya memuat materi tekanan, soal latihan pada modul fisika ini jumlahnya terbatas, dan siswa haras mengikuti runtutan alur dalam modul yang sesuai dengan tahap contextual learning agar mendapatkan hasil/pengetahuan yang maksimal.
Tidak tersedia versi lain