Text
Analisis selisih laba kotor sebagai alat perencanaan laba pada perusahaan roti pelangi nusantara food Metro Selaran
ABSTRAK
KUSWANTO, NPM 11630054 Analisis Selisih Laba Kotor Sebagai Alat
- Perencanaan Laba Pada Perusahaan Roti Pelangi Nusantara
Food Metro Selatan. Pembimbing (1) Nedi Hendri, S.E., M.Si.,
Akt., CA, (2) Suyanto, S.E., M.Si., Akt., CA
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui selisih Iaba kotor pada
perusahaan Roti Pelangi Nusantara Food, Metro Selatan, dan untuk mengetahui
faktor-faktor penyebab terjadinya selisih Iaba kotor pada perusahaan Roti
Pelangi Nusantara Food, Metro Selatan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif kualitatif yang dikhususkan pada studi kasus. Adapun fokus
penelitiannya adalah selisih Iaba kotor yang ditetapkan oleh perusahaan, baik
anggaran maupun realisasinya. Sedangkan Iokasi penelitian Perusahaan Roti
Pelangi Nusantara Foot yang beralamatkan di Lingkungan ll, Jalan Nusantara,
RW/RT 004/007 Kelurahan Margodadi, Kecamatan Metro Selatan, Kota Metro,
Provinsi Lampung. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data
sekunder dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, dan
dokumentasi. .
Berdasarkan analisis Iaba kotor dengan menggunakan metode anggaran
yang telah dilakukan diketahui bahwa pada tahun 2013 selisih Iaba kotor sebesar
Rp 20.555.500 bersifat menguntungkan, karena reatisasi Iaba kotor lebih besar
dari yang dianggarkan. Selisih penjualan sebesar Rp 29.006.000 bersifat
menguntungkan, terdiri dari setisih harga jual sebear Rp 1.316.000 bersifat
merugikan dan selisih volume penjualan sebesar Rp 30.322000 bersifat
menguntungkan. Selisih harga pokok penjualan sebesar Rp 8.450.500 bersifat
merugikan, terdiri dari selisih harga HPP sebesar Rp 20.066.000 bersifat
menguntungkan dan selisih volume HPP sebesar Rp 28.516500 bersifat
merugikan.
Pada tahun 2014 selisih Iaba kotor sebesar Rp 17.655.500 bersifat
merugikan, karena realisasi Iaba kotor lebih kecil dari yang dianggarkan. Selisih
penjualan sebesar Rp 45.507.500 bersifat merugikan, terdiri dari selisih harga
jual sebesar Rp 77.636.500 bersifat merugikan dan selisih volume penjualan
sebesar Rp 32.129.000 bersifat menguntungkan. Selisih harga pokok penjualan
sebesar Rp 27.B52.000 bersifat menguntungkan, terdiri dari selisih harga HPP
sebasar Rp 58.225.000 bersifat menguntungkan dan selisih volume HPP sebesar
Rp 30.373.000 bersifat merugikan.
Berdasarkan analisis Iaba kotor maka dapat diketahui bahwa selisih Iaba
kotor pada tahun 2013 bersifat menguntungkan sedangkan selisih Iaba kotor
pada taun 2014 bersifat merugikan.
Kata kunci : Selisih Laba Kotor dan Perencanaan Laba
Tidak tersedia versi lain