Text
Pengaruh pemberian variasi dosis ekstrak daun mengkudu (Morinda Citrifolia L.) terhadap pengendalian penyakit antraknosa pada buah kakao (Theobroma Cacao L.) sebagai sumber belajar biologi
Abstrak
Riyani, Atika. 2015. Pengaruh Pemberian Variasi Dosis Ekstrak Daun Mengkudu (Morinda citrifolia L.) terhadap Pengendalian Penyakit Antraknosa pada Buah Kakao (Theobroma cacao L) sebagai Sumber Belajar Biologi. Skripsi, Jurusan Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Biologi. FKIP Universitas Muhammadiyah Metro. Pembimbing (I) Dr. Muhfahroyin, S.Pd., M.TA. Pembimbing (II) Agil Lepiyanto, M.Pd.
Kata Kunci: Ekstrak Daun Mengkudu, Penyakit Antraknosa, Buah Kakao.
Daun mengkudu memiliki kandungan seperti terpenoid, scopoletin, ursolic acid, caprylic acid, alkaloid, flavonoid, coumarin, dan anthraquinone yang terdapat pada mengkudu yang bersifat antimikroba dan antifungal yang mampu menembus dinding sel jamur, sehingga senyawa-senyawa tersebut dapat mengganggu proses metabolisme di dalam sel dan dapat melawan zat anti infeksi fungi dan mengakibatkan kematian sel jamur.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun mengkudu (Morinda citrifolia L.) terhadap pengendalian penyakit antraknosa pada buah kakao (Theobroma cacao L.). seledn iru juga untuk mengetahui dosis terbaik dalam mengendalian penyakit antraknosa pada buah kakao di lapangan. Penelitian ini dilaksanakan di kebun, bertempat di Desa Ganjar Asri Kecamatan Metro Barat Kota Metro Lampung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan 4 perlakuan yaitu kontrol tanpa perlakuan, pemberian dosis 40%, 55% dan 70%, dan 4 kelompok.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun mengkudu (Morinda citrifolia L.) memberikan pengaruh terhadap pengendalian penyakit antraknosa pada buah kakao dengan teknik penyemprotan 1 minggu sekali. Dosis 70% adalah dosis terbaik yang mampu mengendalikan penyakit antraknosa pada buah kakao di lapangan. Bahkan dapat mempercepat beberapa buah kakao menjadi masak atau matang. Untuk dosis 40% dan 55% juga sudah mampu mengendalikan penyakit antraknosa namun tidak dalam kurun waktu yang cepat. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai rancangan sumber belajar Biologi SMP kelas VIII berupa Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) pada materi hama dan penyakit pada tumbuhan.
Tidak tersedia versi lain