Text
Keanekaragaman moluska di pesisir Teluk Semangka Desa Waygelang Kecamatan Kota Agung Barat Kabupaten Tanggamus sebagai sumber belajar biologi pada pokok bahasan keanekaragaman hayati
ABSTRAK
Ridwannur, Muhammad. 2015. Keanekaragaman Moluska di Pesisir Teluk Semangka Desa Waygelang Kecamatan Kotaagung Barat Kabupaten Tanggamus sebagai Sumber Belajar Biologi pada Pokok Bahasan Keanekaragaman Hayati. Skripsi. Jurusan Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Biologi. FKIP Universitas Muhammadiyah Metro. Pembimbing (1) Dr. Muhfahroyin, S.Pd., MT.A. (2) Rasuane Noor, M.Sc.
Kata kunci: wilayah pesisir, faktor abiotik dan biotik, moluska
Wilayah pesisir sebagai salah satu ekosistem yang unik merupakan sumber daya alam yang sangat potensial yang mendukung hidupnya keanekaragaman flora dan fauna. Komunitas terestris akuatik yang ada di dalamnya secara langsung atau tidak langsung berperan penting bagi kelangsungan hidup manusia baik dari segi ekonomi, sosial maupun lingkungan (ekologi). Moluska merupakan salah satu organisme yang banyak terdapat di daerah pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman moluska di Pesisir Teluk Semangka Desa Rawarejo Kecamatan Kotaagung Barat Kabupaten Tanggamus. Data hasil pengamatan diperoleh melalui pengamatan dari setiap plot pada enipat stasiun. Pada tiap plot yang diamati selain mengamati faktor biotik berupa moluska, juga mengamati faktor abiotiknya seperti suhu, pH, dan DO. Pengamatan dilakukan dalam 6 hari, dan selama itu yang dilakukan adalah penyiapan alat dan bahan, penyerahan surat ijin penelitian, penentuan stasiun-stasiun, pembuatan plot-plot, pengamatan, dokumentasi dan pengambilan sampel, serta pengawetan sampel. Hasil penelitian menemukan bahwa moluska yang banyak mendominasi wilayah pesisir ini adalah Krece {Melanoides tuberculata), Tirom {Ostrea sp), Lukan (Gelonia sp), dan Siput bulan (Neritina pulligerd) karena hampir di setiap stasiun terdapat masing-masing jenis moluska ini dalam jumlah yang cukup banyak diantara yang lain. Selain moluska-moluska tersebut, ditemukan juga moluska yang lainnya yaitu Kerang hijau (Mytilus viridis), Bekicot (Achatina fitlicd), Bekicot kuning (Amphidromus atricallosus), dan Siput zebra {Neritina natalensis). Keseluruhan jenis moluska yang ditemukan pada setiap stasiun dalam Nilai Indeks Penting stasiun pepama: 319,71, stasiun kedua: 300, stasiun ketiga: 325,17, stasiun keempat: 513,67 . Dari data hasil diketahui bahwa stasiun yang memiliki spesies kelimpahan tertinggi adalah stasiun ketiga dengan Nilai Indeks Penting 325,17 pada kondisi suhu 27°C, pH 6,8, dan DO 0,7. Hasil dari penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar Biologi pada pokok bahasan Keanekaragaman Hayati dalam bentuk buku.
Tidak tersedia versi lain