Text
Politik lokal : pola, aktor dan alur dramatikalnya ( perspektif teori powercube, modal dan panggung)
Setelah Orde Baru tumbang, lahirlah Orde Reformasi. Memasuki Orde ini, kran demokrasi terbuka lebar, dan euforianya masih mendengung hingga hari ini. Tetapi dalam euforia itu, ada persoalan serius yang perlu dicarikan jalan tengahnya, yaitu bagaimana mengimplementasikan konsep otonomi daerah yang ideal, tetapi sejalan dengan cita-cita besar desentralisasi. Karena pada level aktualisasinya, otonomi daerah dan desentralisasi sering saling-sikut, bertabrakan dan menempuh jalan sendiri-sendiri, serta jauh dari kesan keserasian dan harmoni, sehingga melahirkan banyak paradoks yang bertentangan dengan cita-cita idealnya. Di antara paradoks otonomi daerah dan desentralisasi itu, adalah maraknya politik transaksional, merebaknya dinasti politik di daerah, dan pemekaran daerah yang hanya bertujuan untuk memenuhi hasrat politik (political interest) sesaat.
Praktik politik transaksional dan dinasti politik di era desentralisasi sekarang ini, bukan hanya terjadi di level pemerintahan daerah, melainkan juga di ran
Tidak tersedia versi lain