Text
Seratus dua puluh (120) jam bersama Nur Mahamudi Ismail : birokrat yang merakyat
Hari ini, menemukan sosok pemimpin yang sesuai dengan keinginan rakyat, mengayomi, ber-sahabat, jujur, dan amanah, sangat sulit, seperti mencari jarum di tumpukan jerami. Sepertf sudah menjadi hal yang lumrah di negeri ini bahwa seorang pemimpin biasanya korupsi dan mementingkan diri sendiri. Seakan-akan, hampir habis harapan rakyat untuk memiliki pemimpin yang didamba, pemimpin yang jujur, rendah hati, dan mementingkan kesejah-teraan rakyat.
Buku tipis ini disusun tak lain karena penulis ingin berbagi cerita dengan pembaca. Ternyata, masih ada sosok pemimpin yang layak dijadikan sumber inspirasi, yang memiliki oase hikmah cukup luas. Sosok pemimpin yang terlihat biasa, namun ia laksana mutiara. Ketika belum diangkat dari dasar laut, mutiara tersebut belum terlihat indah kemilaunya. Namun, setelah mutiara tersebut dibuka dan dikupas, kemilaunya begitu luar biasa. Nur Mahmudi Isma`il bisa diibaratkan seperti mutiara yang indah. Hanya karena belum diangkat kepermukaan, kei
Tidak tersedia versi lain