Text
Antropologi agama : upaya memahami keragaman kepercayaan, keyakinan dan agama
Antropologi agama adalah ``pengkajian agama berdasarkan pendekatan budaya``, atau ``mengkaji manusia yang beragama``. Sekalipun, kajian antropologis tentang agama, terutama menurut pandangan-pandangan normatif (teologis), memunculkan persoalan, sebab dari satu sisi (teologi - keyakinan agama); agama bukan merupakan produk budaya, tetapi ia datang dan bersumberkan wahyu (Tuhan], sementara dari sisi lain (kajian antropologis, dan kajian-kajian lain sejenisnya) menyatakan bahwa agama bisa berkembang dan dikembangkan oleh manusia yang ``berbudaya``. Oleh karena itu, bagaimana agama dikaji berdasarkan pendekatan budaya tanpa mempersoalkan `benar` dan `salah`-nya beragama. Jadi, bukan kebenaran ideologis atau keyakinan tertentu yang menjadi titik perhatian studi ini, melainkan kenyataan empiris yang nampak berlaku dalam kehidupan manusia.
Di dalam konteks masyarakat Indonesia secara keseluruhan, antropologi agama sebagai sebuah disiplin ilmu masih kurang dikenal. Hal ini terjadi karena beberapa faktor, di antara
Tidak tersedia versi lain