Text
Jalan hidup Syeh Siti Jenar & kematian Ki Ageng Pengging : jejak-jejah terahir Majapahit
Syekh Siti Jenar (SSJ) melakukan kritik keras saat Walisongo yang secara gencar terus mendakwahkan ajaran Islam itu melibatkan diri pada kekuasaan politik. Dari sinilah mulai muncul perdebatan tentang gagasan SSJ bahwa ajaran syariah hanya berlaku dalam kehidupan sejati. Bagi orang yang taat syariah kehidupan duniawi ini bagaikan kematian sehingga tidak lagi memen-itingkan kekuasaan dunia lebih dari tujuan hidup sejati yang abadi. Karena itu, kehidup-ian duniawi diibaratkan seperti alam kematian, dan kehidupan sejati baru dimulai setelah malaikat Jibril mencabut nyawa seseorang, saat itulah masa kematian dimulai sebagai awal dari kehidupan sejati. Berdasar gagasannya tersebut SSJ bisa menempatkan tradisi yang hidup sebelum kekuasaan Islam sebagai proses perjalanan seseorang mencari kebenaran seperti yang sedang dijalani Ki Ageng Pengging dan para pengikutnya. Demikian pula tradisi yang hidup dalam kehidupan rakyat kebanyakan. SSJ menolak mengukur tradisi rakyat dengan titik akhir jalan panjang kehidupan yang
Tidak tersedia versi lain