Text
Untuk negeriku : Bukit Tinggi-Rotterdam lewat Betawi
Saat aku duduk di kelas III, Pak Gaekku akan pergi ke Mekkah dan aku akan dibawanya menurut rencana yang sudah ditetapkan. Tetapi. beberapa minggu sebelum berangkat, ada desakan dari ibuku dan pamanku, supaya jangan aku yang ikutserta, melainkan pamanku yang bungsu, Idris. Aku dianggap terlalu muda untuk pergi ke Mekkah, sedangkan pengajian Al Quran belum tamat. Menurut pamanku, lebih baik aku tamatsekolah dulu. Sesudah khatam Quran dan mulai mengaji Nahu dengan mengerti sedikit-sedikit bahasa Arab, barulah pergi ke Mekkah dan kemudian ke Kairo, Alasan itu diterima oleh Pak Gaekku dan ia berangkat ke Mekkah dengan Idris, pamanku. Ayah Gaekku di Batuhampar tidak setuju dengan perubahan rencana itu, tetapi sebagai seorang ahli tarekat, akhirnya ia mengalah juga. Ini barangkali sudah takdir Allah katanya. Tetapi, ia selalu berharapsupaya didikanku betapa juga berbelok-belokjalannya, akan berakhir di Al Azhar. Ikhtiar dijalani, takdir menyudahi, katanya lagi. la dapat menghargai pengetahuan dunia, tetapi pengetah
Tidak tersedia versi lain