Text
Ranah 3 Warna
Alif baru saja tarriat darl Pandok Madam. Dia bahkan sudah sa bermirnpi dalam bahasa Arab dan Iwggris. Impiannya? Tinggi betul. Ingin belajar teknologi tinggi di Bandung seperti Habibie, lalu merantau sampai ke Amerika.
Dengan semangat menggelegak dia pulang kampung ke Maninjau dan tak sabar ingin segera kuiiah, Namun kawan karibnya, Randai, meragukan Alif mampu lulus UMPTN. Lalu dia sadar, ada satu hal penting yang dia tidak punya. Ijazah SMA. Bagaimana mungkin mengejar semua eita-cita tinggi tanpa ijazah?
Terinspirasi semangat tim dinamit Denmark, dia mendobrak rintangan berat Baru saja dia tersenyum, badai lain menggempurnya silih berganti tanpa ampun, Alif letih dan mulai bertanya-tanya: Sampai kapan aku harus teguh bersabar menghadapi semua cobaan hidup ini? Hampir saja dia menyerah.
Rupanya mantra manjadda wajada saja tidak cukup sakti dalam memenangkan hidup, Alif. teringat mantra kedua yang diajarkan di Pondok Madani: man shabara zhafira, Siapa yang bersabar akan beruntung. Berbekal kedua
Tidak tersedia versi lain