Text
Desa kita : drama tiga babak
Dalam hidup manusia, dimanapun ia berada, tentulah terpola dalam tiga tahap, pertama, lahir, kedua, menikah atau kawin, dan ketiga, mati. Mungkin, secara institusional seseorang memilih tidak menikah, tetapi dalam bentuk lain, pada dasarnya ia kawin, misalnya kawin dengan cita-cita yang lebih besar. Fidel Castro, Yasser Arafat, Fransiskus Assisi, Mangunwijaya, Gandhi, dan banyak orang lain lagi, adalah tokoh-tokoh besar yang kawin dengan ide-ide besar. Desa Kita menyajikan peristiwa-peristiwa itu. Bahkan, kelahiran, pernikahan dan kematian menjadi substruktur lakon ini. Karena itulah, pementasannya nanti akan membayangkan semacam upacara, ritual. Ada bayang-bayang selamatan di sana.
Akan tetapi, Desa Kita tidak menyajikan sama sekali gagasan besar. Tokoh-tokoh lakon ini: dokter, tukang susu, pengantar koran, ibu rumah tangga, polisi, pemimpin paduan suara, penjual minuman, sama sekali bukan macbeth atau Oidipus, yang memiliki kemampuan menyandang penderitaan secara hebat, juga bukan Willy Loman dalam Death
Tidak tersedia versi lain