Text
Morfologi Bahasa Indonesia: Pendekatan Proses
Pembicaraan mengenai morfologi bahasa Indonesia, sebenarnya telah banyak dilakukan orang, baik daladm sebuah buku khusus, maupun sebagai bagian dari sebuah buku yang lebih luas, yaitu buku tata bahasa; baik yang bersifat preskritif maupun yang katanya bersifat deskriptif. Namun, buku-buku itu belum dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan, seperti:
Mengapa prefiks ber-dapat diimbuhkan, misalnya pada akar henti, sedangkan prefiks me-tidak dapat? Secara aktual kata berhenti berterima, sedangkan kata *menghenti tidak dapat berterima. masih banyak pertanya-pertanyaan ketatabahasaan lainnya.
Buku tata bahasa yang ada, baik tradisional, struktural dan lainnya, biasanya, hanya mendeskripsikan keteraturan-keteraturan ketatabahasaan yang ada, dan tidak menjelaskan mengapa keteraturan itu terjadi. Oleh karena itu, hasil analisis yang dilakukan belum dapat digunakan untuk membuat suatu prediksi ilmiah, padahal salah satu tugas ilmu adalah membuat suatu prediksi secara ilmiah.
Buku berjudul Morfologi Bahasa Indones
Tidak tersedia versi lain