Text
Pemikiran Ulama Dayah Aceh
Ulama Aceh tempo doeloe cukup produktif berkarya terutama dalam bidang tauhid, fiqh, tafsir, tasawuf, polotik dan ketatanegaraan, ekonomi dan lain-lain. Hamzah Fansuri dan Syamsuddin as-Sumatrani dengan ilmu tasawufnya telah menghasilkan berbagai karya monumental. Nuruddin ar-Raniri dengan karya fiqh-nya, Shirath al Mustaqim, Abdurrauf as-Singkili dengan Mir at al Thullab, dan at-Turasani dengan Kitab Safinatul Hukkam-nya, merupakan contoh konkret betapa ulama Aceh sangat produktif menghasilkan karya-karya monumental.
Produktivitas ulama mulai terasa menurun ketika kolonial belanda menguasai Aceh. Para ulama sudah bergeser aktivitas ilmiahnya menjadi aktivitas politik, yang bertujuan mengusir Kolonial Belanda di bumi Aceh. Studi-studi serius tentang Islam sudah jarang dilakukan oleh para ulama, karena kondisi yang cukup sulit dan tidak memungkinkan mereka untuk berkarya.
Tidak tersedia versi lain