perpustakaan@ummetro.ac.id
Pilih Bahasa :
Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

  • Beranda
  • Profil
    Sejarah Visi Misi Struktur Organisasi Pustakawan Informasi Warta Perpustakaan
  • Layanan
    Referensi Bebas Pustaka Literasi Informasi Usul Koleksi
  • e-Resources
    e-Journal eBooks Jurnal Prodi
  • FAQ
  • Tools
    Reference Manager
  • Area Anggota

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Goodbye, things : hidup minimalis ala orang Jepang
Penanda Bagikan

Text

Goodbye, things : hidup minimalis ala orang Jepang

Sasaki, Fumio - Nama Orang; Putri, Annisa Cinantya - Nama Orang;

Fumio Sasaki bukan ahli dalam hal minimalisme; ia hanya pria biasa yang mudah tertekan di tempat kerja, tidak percaya diri, dan terus menerus membandingkan diri dengan orang lain-sampai suatu hari, ia memutuskan untuk mengubah hidupnya dengan mengurangi barang yang ia miliki.

Manfaat luar biasa langsung ia rasakan: tanoa semua "barangnya", Sasaki akhirnya merasakan kebebasan sejati, kedamaian pikiran, dan penghargaan terhadap momen saat ini. Sasaki memahami minimalisme sebagai "gaya hidup yang berarti kita mengurangi jumlah barang yang kita miliki sampai tingkat paling minimum." Di bukunya ia menjelaskan, di masa lalu orang Jepang hidup minimalis.

Sebetulnya, gaya hidup minimalis tak hanya pernah tumbuh di Jepang. Di berbagai masrayakat pra-industrialisasi dan konsumerisme, hidup minimalis dalam arti pola hidup sederhana jamak dilakukan. Di Jepang sendiri, minimalisme mulai banyak dibicarakan kembali sejak 2010. Sekitar tahun itu konsep "danshari" yakni seni membereskan, membuang, dan berpisah dari barang-barang jadi pembicaraan publik.

Lewat berbagai iklan di media massa kita dibuat percaya semakin kita memiliki banyak barang, maka kita layak disebut orang kaya. Menjadi kaya, yang berarti punya banyak barang, jadi ukuran kebahagiaan. Padahal kebahagiaan sebuah konsep semu. Apa yang membuat seseorang bahagia berbeda-beda. Fumio Sasaki justru merasa bahagia setelah membuang banyak barang-barangnya.


Ketersediaan
#
Cadangan (Cadangan) 155.25 Sas g c.1
33332
Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Baca Di Tempat
#
Sirkulasi (Rak 2) 155.25 Sas g c.2
33335
Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
155.25 Sas g
Penerbit
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama., 2023
Deskripsi Fisik
xxxii, 248 hal. : il. ; 20 cm.
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
9786020398402
Klasifikasi
155.25
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
Cet. 19
Subjek
Motivasi Diri
Self Improvement
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Fumio Sasaki
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

NPP 1872042D2000003

Jalan KH. Dewantara No.116 Iring Mulyo Kota Metro, Lampung 16416

Link Terkait
  • UMM Metro
  • Repository Dosen
  • Koleksi eBook Digital
  • Garuda Kemdikbud
Jam Operasional Layanan

Offline

Senin-Kamis 07.30 - 15.30 WIB
Jumat 07.30 - 11.30 WIB

Sabtu, Minggu, Cuti Bersama, dan Libur Nasional Tutup

Kontak


© 2025 — Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Metro
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?