Text
Menelusuri zaman : memoar dan catatan kritis Kwik Kian Gie
Sejak kelas dua SD, Kwik Kian Gie (KKG) harus mencari ZAMAN sekolah sendiri. Ia berjalan kaki dari satu sekolah ke sekolah lainnya, menghadap guru kepala, dan meminta menjadi murid. Selama pendudukan Jepang, ia sampai tiga kali ganti sekolah, ditambah sekali pindah ke sekolah Belanda. Namun, di sekolah Belanda itu, ia hanya bertahan tiga hari karena tak sepatah kata pun dalam bahasa Belanda yang dikuasainya. Meskipun dengan latar belakang pendidikan yang sangat berantakan, KKG akhirnya berhasil menyelesaikan studi pada universitas yang cukup baik di Eropa. Melalui buku ini, Menelusuri Zaman: Memoar dan Catatan Kritis Kwik Kian Gie, KKG bukan pertama-tama ingin berkisah tentang sejarah hidupnya meskipun memang tidak dapat terhindarkan. Ia justru ingin menuangkan dengan tegas pendapat dan pikiran-pikirannya yang kritis tentang bangsa dan negara yang dicintainya: Indonesia.
Tidak tersedia versi lain