Text
Gadis pesisir
“Kalau Kakak tidak cinta dia, kenapa Kakak mau kawin sama dia?”
Wajah Halijah terangkat. Gadis cilik berusia empat belas tahun itu menoleh ke arah adiknya. Mata bagusnya menatap Ai dengan tatapan sayang. Di mata bagusnya kini terekam tangan Dus yang bengkak kemerahan dan bilur-bilur kebiruan akibat pukulan sapu lidi Ibu Jawa, Ai yang menangis keras akibat hinaan Mamak Nur karena kedapatan memakai celana dalam bekas Wening, juga mereka sekeluarga yang kerap makan bubur nasi encer yang tak mampu membuat kenyang siapa pun.
Tidak tersedia versi lain