Text
Meniti jejak tumbai di Lampung: Zollinger, Kohler dan PJ Veth Lampung Tumbai 2015
Inilah kisah tiga orang kulit putih yang waktu itu bekerja sebagai pegawai birokrasi Belanda: seorang berwarganegara Swiss, bernama Henrich Zollinger dan seorang lagi bernama Kohler (Kapten tentara Belanda). Ada pun penulis ketiga, PJ Veth malah belum pernah ke Lampung. Dia mengolah kembali catatan-catatan birokrat Belanda di Lampung menjadi satu tulisan yang rinci. Ketiga lelaki itu hidup pada kurun waktu yang berbeda-beda. Mereka membuat catatan-catatan rinci tentang Lampung, meskipun mereka relatif tinggal sebentar saja di Lampung.
Dengan titik tolak kritis, Mta bisa membaca dengan benar catatan-catatan tentang geografi, geologi, lingkungan alam, fauna dan flora di Lampung ketika hampir seluruh wilayahnya masih tertutup oleh hutan-hutan rimba dengan pohon-pohon besar yang menjulang tinggi dan ketika masih banyak binatang buas seperti harimau dan buaya-buaya yang ganas. Henrich Zollinger misalnya, mencatat tentang bahasa dan aksara Lampung, tata-cara perkawinan, ritual kebangsawanan, dan kerajinan tangan serta seni tenunan Lampung yang tersohor.
Buku ini berfungsi untuk mengingatkan suku Lampung adalah suku yang kaya dan patut bangga akan adat-istiadat mereka yang mempunyai akar kokoh di masa lalu. Kebijakan transmigrasi pemerintah secara besar-besaran telah mempengaruhi secara drastis ekonomi dan kehidupan mereka
Tidak tersedia versi lain