Text
Muhammadiyah di hadapan saksi sejarah
Sebagai orang yang pernah mengecap pendidikan Muhammadiyah, saya ikut mengharapkan agar Muhammadiyah tumbuh semakin besar, makin kuat dan makin banyak amalnya dalam bidang-bidang yang sangat luas. Tanpa tedeng aling-aling saya katakan, "Saya ini bibit Muhammadiyah yang ditanam di bumi Indonesia, dan mendapatkan kepercayaan rakyat untuk memimpin bangsa. Semoga yang saya lakukan tidak mengecewakan Muhammadiyah". (Soeharto, mantan Presiden Republik Indonesia)
Sejarah telah mencatat adanya Majelis-majelis yang dibentuk oleh Muhammadiyah, pada waktu itu antara lain majelis Pemuda dan Majelis Hizbul Wathan yang bergerak di bidang kepanduan telah turut mengembangkan proses timbulnya jiwa nasionalisme Indonesia. "Saya sendiri kira-kira pada tahun 1931 sudah ikut dalam barisan kepanduan Hizbul Wathan di Siantar". (HAdam Malik, mantan Wakil Presiden Republik Indonesia)
Sebagai seseorang yang lahirdan berkembang dalam keluarga Muhammadiyah, saya berdamba agar Persyarikatan Muhammadiyah berkembang semakin maju dan jaya. menjadi gerakan dakwah dan amal yang besar. yang menebarkan rahmat dan maslahat bagi bangsa Indonesia, mewujudkan masyarakat utama dalam negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila. {Jenderal Faisal Tanjung. Mantan Panglima ABRI)
Saya sendiri adalah contoh hidup kontribusi Muhammadiyah itu. Saya menyelesaikan fondasi pendidikan saya di SD Muhammadiyah di kota Blitar, lebih dari setengah abad yang lalu. Saya sekarang dapat berdiri disini, di depan para hadirin sekalian, antara lain karena Muhammadiyah. Terima kasih, Muhammadiyah!
(Boediono. Wakil Presiden Republik Indonesia)
Tidak tersedia versi lain