Text
Pendekatan dan model kepemimpinan
Secara sederhana, oleh kebanyakan orang, pemimpin itu dipahami adalah orang yang sedang menduduki jabatan tinggi dalam organisasi. Baik organisasi bisnis (seperti presiden direktur, direktur utama perusa-haan, dewan direktur), organisasi pemerintah (seperti bupati, walikota, gubernur, menteri, bahkan presiden), maupun organisasi lainnya (seperti pimpinan organisasi kemasyarakatan, partai politik, organisasi profesi, organisasi olahraga, dan sebagainya). Mereka sebagai pemimpin yang sedang berada pada posisi puncak memiliki pengaruh besar dalam orga-nisasi di mana seseorang itu menjabat. Semakin tinggi jabatan seseorang dalam organisasi, semakin besar pengaruhnya terhadap anggotanya dan orang lain. Secara ekonomi pun orang itu semakin kaya, memperoleh fasilitas lebih dibanding lainnya dalam organisasi, mendapat perlakuan istimewa, semakin terkenal dan populerlah orang itu.
Pandangan dan persepsi yang demikian ini telah menjadi pema-haman yang umum bagi masyarakat secara luas. Inilah salah satu alasan mengapa ada orang-orang tertentu dalam upaya meningkatkan kualitas pengaruh dan popularitasnya dengan segala upaya memburu jabatan. Khususnya jabatan tinggi atau posisi puncak dalam suatu organisasi seperti organisasi bisnis, organisasi pemerintah, organisasi partai, dan lainnya. Untuk itu, di masyarakat sudah umum mendengar ada istilah politik uang (money politics) pada masa pemilihan umum untuk me-milih anggota legislatif, pemilihan umum kepala daerah, bahkan ketika pemilihan kepala desa. Ada pula terdengar pada birokrasi pemerintahan di antara kepala daerah menjual jabatan (suap) yang ada pada pemerin-tahannya, suap atau jual jabatan ini di antaranya ada yang tertangkap tangan oleh komisi pemberantasan korupsi (KPK).
Tidak tersedia versi lain